Baca Juga
Daftar Isi [Tampilkan]
Proyek Manhattan adalah kode nama untuk sebuah upaya bersama yang dipimpin oleh Amerika Serikat untuk meneliti dan mengembangkan senjata atom pemusnah masal. Proyek ini melibatkan beberapa ilmuwan terkenal di dunia, berkolaborasi dengan United Kingdom dan Kanada sebagai pihak pendukung.
Alasan dimulainya proyek tersebut adalah sebagai bentuk tanggapan atas laporan-laporan yang diterima oleh Intelijen Amerika Serikat. Laporan tersebut mengatakan bahwa, para ilmuwan yang bekerja untuk Adolf Hitler telah berhasil mengembangkan senjata nuklir sejak tahun 1930-an. Mereka juga melaporkan bahwa, Hitler telah siap menggunakan senjata tersebut untuk menguasai dunia. Hal ini tentu membuat pihak Amerika dan sekutunya merasa khawatir dan ketar-ketir.
Awal Mula
Penemuan senyawa nuklir oleh ahli kimia Jerman Otto Han dan Fritz Strassman pada tahun 1938, telah menyebabkan munculnya teori yang memungkinkan dibuatnya sebuah Bom Atom. Apalagi setelah Intelijen Amerika menerima laporan meresahkan dari para agen mereka.
Untuk langkah pertama, Presiden Roosevelt membentuk Komite Penasihat Uranium, yang terdiri dari para ilmuwan dan pejabat militer, komite tersebut ditugaskan untuk meneliti potensi Uranium untuk digunakan sebagai senjata. Berdasarkan hasil penelitian komite tersebut, pemerintah Amerika Serikat mulai mendanai Universitas Columbia dengan uang sebesar $6000, sebagian besar dana tersebut kemudian dihabiskan untuk penelitian dua orang ahli, yaitu Enrico Fermi dan Leo Szilard yang difokuskan pada pemisahan isotop radioaktif (juga dikenal sebagai pengayaan uranium) dan reaksi berantai nuklir.
Nama Komite Penasihat Uranium diubah menjadi Komite Riset Pertahanan Nasional pada tahun 1940, sebelum akhirnya berganti nama menjadi Kantor Riset dan Pengembangan Ilmiah (Office of Scientific Research and Development) disingkat OSRD, pada tahun 1941 dan menambahkan Fermi ke dalam daftar anggotanya.
Pada tahun yang sama, Jepang melakukan serangan ke Pearl Harbor, yang membuat banyak korban berjatuhan. Hal ini tentu saja telah mengundang amarah dari pihak Amerika, yang membuat Presiden Roosevelt mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan bergabung kedalam Perang Dunia II dan bersekutu dengan Inggris, Prancis, dan Rusia untuk berperang melawan Nazi Jerman di wilayah Eropa dan pasukan Jepang di wilayah Pasifik.
Terbentuknya Manhattan Project
Pihak OSRD kemudian membentuk Distrik Insinyur Manhattan ( Manhattan Engineer District) pada tahun 1942, yang berbasis di wilayah New York City. Kolonel Angkatan Darat AS Leslie R. Groves ditunjuk untuk memimpin proyek tersebut.
Fermi dan Szilard kala itu berada di Universitas Chicago, mereka masih terlibat dalam proyek penelitian dan telah berhasil menemukan cara untuk memproses Uranium menjadi Uranium-235, mereka melakukannya dengan melakukan peningkatan terhadap unsur tersebut.
Akhirnya, pada tanggal 28 Desember 1942, Presiden Roosevelt secara resmi telah mengesahkan pembentukan Proyek Manhattan guna menggabungkan berbagai upaya penelitian mereka dengan tujuan untuk membuat senjata nuklir.
Pembuatan Bom Atom
Seorang fisikawan teoretis yang bernama J. Robert Oppenheimer diangkat sebagai direktur laboratorium Los Alamos, yang berlokasi di New Mexico pada tahun 1943. Oppenheimer telah mengerjakan konsep fisi nuklir bersama dengan Edward Teller dan yang lainnya ketika ia diangkat sebagai direktur. Mulanya, laboratorium Los Alamos dikenal sebagai Proyek Y dan secara resmi didirikan pada tanggal 1 Januari 1943. Lokasi iniliah yang nantinya akan dijadikan tempat pengembangan sekaligus pengujian Bom Atom yang dihasilkan oleh Proyek Manhattan.
Sebuah gurun terpencil yang berlokasi didekat Alamogordo, New Mexico, telah ditunjuk untuk menjadi lokasi uji coba ledakan Bom Atom pertama pada tanggal 16 Juli 1945. Oppenheimer menamai lokasi tersebut dengan nama 'Trinity'. Ketika uji coba dimulai, Bom tersebut telah sukses meledak dan menciptakan awan jamur raksasa setinggi 40.000 kaki. Kekuatan dari ledakan tersebut diperkirakan setara dengan 21.000 ton TNT. Ledakan dari bom tersebut juga telah menguapkan menara baja tempat bom tersebut berdiam.
Peristiwa suksesnya uji coba Bom Atom pertama itu telah menjadi tanda dimulainya era Bom Nuklir.
Para ilmuwan yang bekerja dengan Oppenheimer telah mengembangkan dua jenis Bom Atom yang berbeda, yang pertama adalah bom yang berbasis Uranium yang disebut sebagai "Little Boy" dan yang kedua merupakan bom yang berbasis Plutonium yang disebut sebagai "Fat Man". Kedua Bom tersebut kemudian memegang peranan penting dalam mengakhiri Perang Dunia II.
Konferensi Potsdam dan Pengeboman Hiroshima - Nagasaki
Pada tahun 1945, pihak Jerman menyatakan bahwa mereka telah menyerah, hal itu disebabkan karena kekalahan besar mereka di Eropa, yang telah menyebabkan pihak mereka mengalami kerugian yang signifikan. Tetapi, pihak Amerika Serikat meyakini bahwa Jepang masih akan terus bertempur sampai akhir.
Sayangnya, tuntutan ini ditolak mentah-mentah oleh Kaisar Jepang, sebab mereka dituntut untuk membubarkan sistem pemerintahan mereka dan mendirikan sistem Demokrasi. Penolakan tersebutlah yang nantinya akan memicu sebuah tragedi besar yang tak akan pernah mereka lupakan.
Pihak sekutu kemudian memutuskan untuk menjatuhkan Bom Atom mereka ke negara Jepang, kota Hiroshima ditetapkan sebagai target yang optimal karena daerah tersebut merupakan lokasi yang menjadi pusat kekuatan militer Jepang.
Benar saja, tepat pada tanggal 6 Agustus 1945, pesawat pengebom Enola Gay menjatuhkan "The Little Boy" yang belum teruji dari ketinggian 1900 kaki di atas kota Hiroshima. Peristiwa ini telah menyebabkan kehancuran total dan kematian para penduduk kota tersebut tidak bisa terhindarkan.
Namun, setelah tiga hari berlalu sejak Bom pertama dijatuhkan, pihak Jepang masih belum juga mengeluarkan pernyataan menyerah di Perang Dunia II. Hal ini telah memicu "mereka" untuk menjatuhkan Bom yang satunya lagi, yaitu "The Fatman" yang dijatuhkan dari atas kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.
Pihak Jepang pada akhirnya menyerah kepada pihak sekutu tepat pada tanggal 14 Agustus1945. Akhirnya, Perang Dunia II telah resmi berakhir.
Dan juga, berkat sederet peristiwa yang terjadi itu, Indonesia dapat memperoleh kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945 dan melepaskan diri dari jajahan Kekaisaran Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar